PEMILIHAN BIBIT
Cara pemilihan bibit ternak itik antara lain berpedoman kepada :
a. Menelaah sifat individu bibit ternak melalui pengelanan jenis ternak itik.
b. Silsilah keturunan.
c. Berdasarkan keadaan luar dan umur ternak.
a. Menelaah sifat individu bibit ternak melalui pengelanan jenis ternak itik.
b. Silsilah keturunan.
c. Berdasarkan keadaan luar dan umur ternak.
Sifat Individu Bibit Ternak
Sifat individu bibit ternak yang akan dipelihara dapat
dilakukan melalui pengenalan jenis ternak itik, misalnya:
Itik Mojosari
- Merupakan tipe petelur.
- Produksi telur bisa mencapai 200-210 butir / ekor / tahun.
- Bertelur pertama usia 5 bulan.
- Bobot telur 60-65 gram.
- Produktivitasnya bisa mencapai 80%.
- Bobot badan jantan ±1,5 Kg dan betina 1,2 Kg
- Produksi telur bisa mencapai 200-210 butir / ekor / tahun.
- Bertelur pertama usia 5 bulan.
- Bobot telur 60-65 gram.
- Produktivitasnya bisa mencapai 80%.
- Bobot badan jantan ±1,5 Kg dan betina 1,2 Kg
Itik Alabio
- Merupakan tipe petelur yang produktif.
- Produksi telur bisa mencapai 180-190 butir / ekor / tahun.
- Berat telur rata-rata 65-70 gram / butir.
- Bobot badan jantan 1,5-1,8 Kg dan betina 1,3-1,5 Kg.
- Merupakan itik lokal Kalimantan Selatan.
- Produksi telur bisa mencapai 180-190 butir / ekor / tahun.
- Berat telur rata-rata 65-70 gram / butir.
- Bobot badan jantan 1,5-1,8 Kg dan betina 1,3-1,5 Kg.
- Merupakan itik lokal Kalimantan Selatan.
Silsilah Keturunan
Dalam memilih bibit ternak itik yang akan dipelihara perlu menelaah silsilah keturunannya. Penilaian silsilah keturunan ini adalah :
- Induk dan bapaknya mempunyai anak yang selalu mulus dan tidak cacat sejak lahir.
- Induk dan bapaknya mempunyai anak yang cepat pertumbuhannya.
- Induk dan bapaknya mempunyai anak yang prestasi produksinya baik.
Berdasarkan Keadaan Luar dan Umur
Ternak Itik yang akan dipelihara dan dikembangbiakan perlu dilihat umur ternak tersebut. Umur ternak dapat dilihat melalui catatan rekording yaitu melalui tanggal tetasnya atau kapan ternak tersebut mulai bertelur, dengan demikian dapat diperkirakan umur ternak tersebut. Biasanya umur ternak itik mulai bertelur pada umur 6 bulan. Untuk Jantan sebagai bibit umur 8-12 bulan dan betinanya umur 6-7 bulan.
Keadaan Luar Ternak
Keadaan luar ternak dapat dilihat antara lain :
a. Itik Betina Petelur
- Badan ramping seperti botol
- Berdiri tegak lurus
- Leher panjang dan kecil
- Warna bulu cerah mengkilat
- Sehat dan tidak cacat
- Mata terang dan jernih
- Suara nyaring
- Waktu bergerak posisinya tegak dan lincah
b. Itik Pejantan
- Bentuk tubuh besar dan kuat
- Berbulu lebat dan mengkilat, tidak kusut
- Gerakan lincah dan gesit dengan jalan tegak
- Mata terang bersinar
- Sehat dan tidak cacat
c. Anak Itik
- Bulu kering dan halus
- Dubur dan pusar kering
- Kaki kuat dan berdiri tegak
- Mata jernih dan bersinar
- Pergerakannya lincah
- Sehat dan tidak cacat
- Berasal dari keturunan Itik sehat
a. Itik Betina Petelur
- Badan ramping seperti botol
- Berdiri tegak lurus
- Leher panjang dan kecil
- Warna bulu cerah mengkilat
- Sehat dan tidak cacat
- Mata terang dan jernih
- Suara nyaring
- Waktu bergerak posisinya tegak dan lincah
b. Itik Pejantan
- Bentuk tubuh besar dan kuat
- Berbulu lebat dan mengkilat, tidak kusut
- Gerakan lincah dan gesit dengan jalan tegak
- Mata terang bersinar
- Sehat dan tidak cacat
c. Anak Itik
- Bulu kering dan halus
- Dubur dan pusar kering
- Kaki kuat dan berdiri tegak
- Mata jernih dan bersinar
- Pergerakannya lincah
- Sehat dan tidak cacat
- Berasal dari keturunan Itik sehat
2.
PERKANDANGAN
Kandang berperan penting untuk melindungi ternak dari cuaca
buruk, seperti hujan, panas dan dingin. Menjaga ternak dari gangguan binatang
buas dan memudahkan pengumpulan telur dan pupuk kandang serta memudahkan
pemeliharaan sehari-hari, pengawasan terhadap penyakit dan seleksi.
Syarat Kandang
- Lokasi kandang harus lebih tinggi dari sekitarnya, tidak becek, tidak lembab dan tidak
tergenang air
- Terpisah dari rumah dengan jarak dari rumah minimal 5 meter
- Sirkulasi udara dalam kandang baik
a. Kandang Anak Itik (umur 1 hari s/d 4 minggu)
Kandang dapat dipilih dengan sistim Litter atau berlantai Kawat / Kandang Box.
Kandang box dengan ukuran panjang 100 cm, lebar 100 cm dan tinggi 50 cm dengan
ketinggian dari lantai 25 cm. didalam box dilengkapi dengan lampu 40 – 60 watt, tempat
pakan dan minum dengan kepadatan 20 s/d 40 ekor / m2. selain dikandangkan didalam box,
anak Itik bisa juga dikandang postal yang dilengkapi dengan pemanas atau induk buatan
(Brooder).
Syarat Kandang
- Lokasi kandang harus lebih tinggi dari sekitarnya, tidak becek, tidak lembab dan tidak
tergenang air
- Terpisah dari rumah dengan jarak dari rumah minimal 5 meter
- Sirkulasi udara dalam kandang baik
a. Kandang Anak Itik (umur 1 hari s/d 4 minggu)
Kandang dapat dipilih dengan sistim Litter atau berlantai Kawat / Kandang Box.
Kandang box dengan ukuran panjang 100 cm, lebar 100 cm dan tinggi 50 cm dengan
ketinggian dari lantai 25 cm. didalam box dilengkapi dengan lampu 40 – 60 watt, tempat
pakan dan minum dengan kepadatan 20 s/d 40 ekor / m2. selain dikandangkan didalam box,
anak Itik bisa juga dikandang postal yang dilengkapi dengan pemanas atau induk buatan
(Brooder).
Gambar : Kandang Box
b. Kandang Itik Dara (umur 1 bulan s/d 5 bulan)
Kandang Itik dara dapat dibuat sistim Litter atau sistim Kisi / Kawat, semua dinding dibuat
setengah terbuka, didalam kandang harus dilengkapi dengan tempat pakan dan minum dan
yang paling penting harus diperhatikan daya tampungnya, dimana untuk Itik dara luas
kandang yang diperlukan yaitu setiap 1 m2 dapat diisi sebanyak 8 ekor.
c. Kandang Itik Dewasa (umur 5 bulan keatas)
- Kandang Itik dewasa dibuat tergantung cara pemeliharaan Itik, dibuat dengan sistim
Litter atau Kisi, kandang Litter terutama digunakan untuk itik penghasil telur tetas.
- Pemeliharaan Itik cara dikurung untuk kandang seluas 1 m2 digunakan 5 ekor Itik
dewasa, dan 1 m2 halaman umbaran / ekor itik dewasa.
- Halaman kandang Itik diberi pagar di sekelilingnya agar Itik tidak berkeliaran.
- Di dalam pagar di bagian ujung dibuat kolam minimal seluas 1 m2 untuk 20 ekor Itik dengan
kedalaman ± 40 cm. Kolam dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dikeringkan untuk
dibersihkan, dan sebaiknya bisa mengalir, karena digunakan untuk mandi dan minum Itik.
Itik mempunyai kebiasaan pada waktu makan sering pergi ke tempat minum, oleh karena
itu tempat makan diusahakan dekat dengan kolam air.
3.
PAKAN DAN
PEMBERIAN PAKAN SERTA AIR
Pakan
Bahan pakan yang digunakan untuk ternak itik sebaiknya murah, tidak beracun, tidak asin, kering, tidak berjamur, tidak busuk / bau / apek, tidak menggumpal, mudah diperoleh dan Palatable (disukai oleh ternak).
Kebutuhan gizi untuk ternak itik pada berbagai periode umur dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel. 2 : Kebutuhan Gizi Untuk Ternak Itik
Sumber : BALITNAK - Ciawi, Bogor
Contoh susunan ransum untuk ternak itik pada berbagai periode umur disajikan pada Tabel. 3 sebagai berikut :
Tabel. 3 : Contoh Susunan Ransum Ternak Itik
Pemberian Pakan
Pemberian pakan pada ternak itik disesuaikan dengan kebutuhan ternak itik itu sendiri sesuai umurnya. Berikut ini kebutuhan pakan ternak itik berdasarkan umurnya disajikan pada Tabel. 5 sebagai berikut :
Tabel. 5 : Kebutuhan Pakan Pada Ternak Itik
Kebutuhan Air Untuk Ternak Itik
Air adalah kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh jenis ternak. Misalnya ayam tanpa air minum akan lebih menderita dan bahkan lebih cepat mati dibandingkan ayam tanpa makan.
Mutu air sering diabaikan oleh peternak karena kenyataan yang mereka lihat yaitu ternak itik mencari makan dan minum di tempat kotor seperti di kali atau sungai, sawah, bahkan selokan. Air juga dapat berfungsi sebagai sumber mineral seperti Natrium, Magnesium, dan Sulfur. Oleh karena itu mutu air akan menentukan tingkat kesehatan ternak itik.
Air harus bersih, sejuk dengan keasaman (pH) antara 5-7, tidak berbau, tawar dan tidak beracun. Kebutuhan air untuk itik diperkirakan sebanyak 2 kali dari kebutuhan pakan / ekor / hari dan harus selalu tersedia.
4. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Penyakit Pada Ternak Itik
Penyakit utama yang bisa timbul dalam peternakan itik adalah Kolera dan Aflatoksikosis yang menyerang itik dara maupun dewasa. Penyakit Kolera disebabkan oleh bakteri dan dapat menular ke jenis unggas lain. Penyakit yang lain disebut Aflatoksikosis karena disebabkan oleh racun Aflatoksin yang dihasilkan oleh cendawan Aspergillus Flavus yang tumbuh subur di daerah tropis dengan kelembaban tinggi, terutama pada bahan pakan seperti jagung, kedele, kacang tanah dan biji-bijian lain.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program pencegahan penyakit dan pengendalian penyakit dilaksanakan secara teratur, antara lain :
a. Melaksanakan sanitasi kandang, peralatan kandang dan lingkungan kandang
b. Melaksanakan pengobatan ternak sakit dengan cepat dan tepat
c. Vaksinasi AI pada umur 21 hari dan diulangi setiap 4 bulan sekali
d. Dilaksanakan pemberian obat cacing setiap 4 bulan sekali
e. Melaksanakan program Biosekuriti
5. SISTEM PEMELIHARAAN TERNAK ITIK
Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan sistem pemeliharaan ternak itik yang benar sesuai dengan tahapan pertumbuhan ternak itik :
a. Bahan dan bentuk kandang.
b. Tatalaksana pemeliharaan.
c. Jenis dan bahan pakan ternak serta cara pemberian pakan.
1. Pemeliharaan Ternak Itik Anak
Umur 0-8 minggu
- Kandang panggung dari kawat dengan alas bahan lunak atau kandang dengan bentuk postal.
- Kepadatan 10-25 ekor per m2.
- Fasilitas lampu pemanas.
- Pakan dan air selalu tersedia.
2. Pemeliharaan Ternak Itik Dara (Pertumbuhan)
Umur 8-20 minggu
- Kandang kelompok.
- Bahan lantai terbuat dari semen atau tanah yang dipadatkan dengan diberi campuran pasir
dan kapur.
- Saluran air dangkal untuk minum dan membersihkan badan.
- Kepadatan 6-8 ekor per m2.
- Air minum tersedia terus menerus.
- Pemberian pakan 2 atau 3 kali sehari.
- Bobot badan ideal tidak melebihi 1,6 kg.
3. Pemeliharaan Ternak Itik Dewasa (Masa Produksi)
Umur 20 minggu keatas
- Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun.
- Kandang Litter (tidur dan bertelur) dan kandang lantai (bermain).
- Lantai Litter dialasi campuran pasir dan kapur dan ditutup dengan kulir padi atau jerami.
- Tersedia saluran air dangkal untuk minum, membersihkan bulu dan mempertahankan suhu
tubuh.
- Kepadatan 4 ekor per m2.
- Air minum selalu tersedia.
- Pemberian pakan 2 atau 3 kali sehari.
- Pengambilan telur di pagi hari.
- Jaga kebersihan tempat pakan, tempat minum dan lantai kandang.
- Cahaya lampu kecil.
- Tersedia obat anti stress.
0 comments:
Post a Comment